Assalamu’alaikum Wr. Wb
Berwudhu
wajib dilakukan oleh orang yang akan mengerjakan shalat. Berwudhu harus lengkap
syarat-syaratnya Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman apabila kamu
hendak mengerjakan shalat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku.
Sapulah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai ke dua mata kaki” (QS. Al
Maidah:6).
قال
الشيخ الكبير نووى بن عمر الجاوى رضى الله عنه إنّ للوضوء حقيفة ظاهرة و باطنة
لاكمال للوضوء ولا تمام لها إلا بإقامتها جميعا:
“Ada dua hakekat bagi Wudhu` yaitu Hakekat
Wudhu` lahir dan hakekat Wudhu` batin. Wudhu seseorang itu tidak akan di anggap
sempurna, melainkan menerapkan kedua hakekat itu sekaligus”.
وقال عمر رضى الله عنه أنّ الوضوء الصالح يطرد عنك الشيطان ( نقل فى قامع الطغيان للنووى )
Dan sayyid
Umar bin Khatab ra. Bersabda : “
Sesungguhnya Wudhu yang benar itu dapat menolakmu dari gangguan setan.”
Berwudhu wajib dilakukan oleh orang yang akan
mengerjakan shalat. Berwudhu harus lengkap syarat-syaratnya, yaitu :
1. Islam.
2. Mumaiz (dapat membedakan
baik dan buruk).
3. Tidak berhadas besar.
4. berwudhu dengan air yang
mensucikan dan tidak ada yang menghalangi sampainya air kekulit.
Begitu
pula berwudhu harus memenuhi rukun-rukunnya, yaitu:
1. niat.
2. Membasuh muka.
3. Membasuh dua tangan sampai
ke siku.
4. Menyapu sebagian kepala
dengan air.
5. Membasuh dua kaki sampai ke
dua mata kaki.
6. Menertibkan semua rukun
wudhu.
Filosofi Yang Terkandung Dalam Wudhu
1. Membasuh
Muka
Kelika membasuh muka (untuk mengerjakan
shalat) ada dua hal yang seharusnya diperhatikan :
· Pertama, wajah kita akan bersih dari
kotoran berupa debu dan lainnya akhirnya perasaan senang dan puas menyertai
diri karena wajah telah bersih, dan tidak kalah pentingnya kita merasa sehat.
Dokter Ahmad Syauqy Ibrahim peneliti hidung, penyakit dalam, dan penyakit
jantung di London mengatakan : “Para pakar sampai kepada kesimpulan: Pencelupan
anggota tubuh ke air akan mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat,
mengurangi kekejangan pada syaraf dan otot, menormalkan detak jantung,
kecemasan dan insomania (susah tidur) ” (Manfaat Wudhu, Republika,
5/03/07).
· Kedua, dari hakikat membasuh wajah,
suatu isyarat bahwa diri kita siap berhadapan dengan Yang Maha Kuasa Diakui,
anggota tubuh kita yang selalu tampak dan disepakati paling indah adalah wajah.
Maka wajah kitayang telah indah dibasuh/disirami air lagi agar lebih indah
menghadapi panggilan Allah SWT saat shalat. Maka seyogyanyalah setelah berwudhu
kita gembira dan senang melaksanakan shalat bukannya malas dan tidak bersemangat.
Pada hakikatnya saat membasuh wajah, kita berharap dosa-dosa yang ditimbulkan
oleh wajah diampuni Allah SWT, karena mulut, hidung, mata ada pada wajah yang
sering berbuat dosa.
2. Mebasuh Tangan
Lahiriyahnya kita membersihkan tangan dengan air wudhu dari kotoran. Secara hakikatnya : kita menyadari
kedua tangan ini sering berbuat dosa maka saat berwudhu kita seperti diingatkan
agar menjaga tangan dari perbuatan dosa. Kita ketahui Allah SWT memberi dua
tangan pada manusia, tetapi bahaya yang ditimbulkan oleh tangan itu berbeda
bagi setiap orang. Misalnya : mencuri. Tangan juga dapat diartikan kekuasaaan.
3. Menyapu
Sebagian Kepala
Secara lahiriyah, kita menyapu kepala dengan air saat berwudhu, agar
kepala dan rambut bersih dari kotoran, sekaligus memberi kesegaran bagi kepala
itu sendiri. Di kepala terdapat akal manusia. Akal menjadikan manusia dapat
membedakan baik dan buruk, maka secara rohaniah diharapkan agar akal kita terus
berupaya memahami urusan akhirat, bukan hanya berpikir untuk dunia semata.
Syarif Hadi menyebutkan ada dua makna akal :
Pertama, akal berarti pemahaman
terhadap yang dikehendaki. Fungsinya menjelaskan semua urusan baik berkenaan
dengan masalah dunia maupun agama.
Kedua, berarti pandangan mata bathin
dan pengetahuan terhadap mana yang manfaat dan tidak untuk dunia maupun akhirat
(Syarif Hadi, Memaksimalkan Akal, Republika, 16/02/07).
4. Membasuh
Kaki
Sama halnya
dengan membasuh tangan, membasuh kaki juga berfungsi membersihkan kaki dan
kotoran, berupa debu, bakteri, dan lainnya yang merusak kulit. Dari sisi
maknawinya kaki diibaratkan alat transportasi tubuh, ia dapat melangkah ke
mana-mana, ke tempat yang baik dan buruk. Saat membasuh kaki ketika berwudhu,
kita diingatkan kembali agar melangkahkan kaki ketempat yang baik saja
Contohnya seperti ke tempat shalat yang sebentar lagi dilakukan saat selesai
wudhu. Maka jika kita telah sempurna syarat dan rukun wudhu, ditambah dengan
melakukan sunat-sunat wudhu seperti membaca basmalah saat berwudhu,
berkumur-kumur, memasukkan air kehidung, menyapu kedua telinga, menyilangi anak
jari tangan serta kaki, dan menyapu seluruh kepala, maka dosa kita insya Allah
akan diampuni Allah SWT.
Jadi, filosofi wudhu’ adalah filosofi mensucikan hati dan pengendalian diri
secara kejiwaan. Kesucian hati dan pengendalian diri itu akan semakin sempurna,
ketika seseorang dapat menata hatinya untuk berserah diri penuh keikhlasan,
kerana Allah semata.
Maka dari
itu kita
sebagai umat Islam yang secara spesifik
adalah hamba Allah tak lepas dari berbagai persoalan yang mendasari kita wajib
beribadah kepadaNya, harus mampu memaknai setiap hal yang berhubungan dengan
ibadah dan syari’at yang telah diperintahkan kepada kita sesuai
dengan tempatnya. Seperti dalam ibadah wudu’ yang tidak hanya tertera dalam
Alquran dan hadis, dibalik semua itu ada rahasia yang terkadang kita tidak
menyadarinya, sehingga ibadah pun terasa hanya sebagai kewajiban belaka tanpa
ada pemaknaan dibalik ibadah tersebut. Sahnya wudu’ bukan hanya cukup pada
gerakan-gerakannya, menurut saya sahnya wudu’ sangat intens dipengaruhi oleh
niat ikhlas kita menjalankannya. Karena sangat sulit bagi kita orang awam untuk
dapat selalu ikhlas dalam menjalankan semua Syari’atNya.
Mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan
dalam tulisan ini. Jika ada kritik dan saran kami sangat senang demi perbaikan
tulisan ini.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
By. KIM
Gapluk Ceria
0 komentar:
Posting Komentar